Iron Dome Sistem pertahanan rudal menjadi
tameng andalan Israel ketika sekitar 700 roket ditembakkan kelompok militan
Jalur Gaza. Selama dua hari saling serang, 24 warga Palestina di Gaza dan empat
warga Israel tewas, Pertumpahan darah pada Sabtu dan Minggu itu menandai
kematian pertama di pihak Israel dari tembakan roket sejak perang 2014. Pada
hari Senin gencatan senjata diupayakan melalui mediator Mesir. Pecahnya
kekerasan tersebut sejatinya dimulai pada hari Jumat ketika seorang sniper Gaza
melukai dua tentara Israel dan IDF membalas dengan membunuh tiga warga Gaza,
satu ditembak mati tentara dan dua lainnya tewas oleh serangan udara.
Menurut pabrikannya, Iron Dome mampu beroperasi siang dan malam termasuk
dalam kondisi cuaca buruk. Senjata pertahanan ini dapat merespons berbagai
ancaman secara bersamaan. Sistem itu memiliki tiga komponen utama, yakni
pendeteksi dan radar pelacak, sistem kontrol senjata dan unit penembakan rudal.
Ada 10 baterai Iron Dome yang melindungi Israel. Menurut kontraktor pertahanan
Raytheon, masing-masing baterai sistem itu mencakup tiga hingga empat peluncur
stasioner dengan 20 rudal Tamir dan sebuah radar battlefield.
salah satu kolaborator Raytheon yang berbasis di Amerika Serikat dalam
proyek pembuatan senjata pertahanan militer Zionis tersebut, Rudal Tamir
sendiri dilengkapi sensor elektro-optik dan sirip kemudi dengan hulu ledak yang
meledak ketika kontak dengan rudal atau objek yang jadi target Menurut
Raytheon. masing-masing baterai Iron Dome dapat diandalkan untuk area hingga
hampir 60 mil persegi. Namun, sistem ditempatkan secara strategis di sekitar
kota untuk mencegat ancaman yang mengarah ke daerah berpenduduk. Penempatan
seperti itu diyakini sebagai pendekatan hemat biaya untuk meminimalkan
peluncuran rudal pencegat yang tidak perlu mengingat biaya setiap rudal lumayan
mahal. Selama konflik dengan Hamas pada November 2012, para pejabat Israel
mengklaim bahwa Iron Dome mencegat 85 persen dari 400 roket yang ditembakkan
dari Jalur Gaza yang diproyeksikan mengenai wilayah penduduk sipil.
Militer Israel pada hari Minggu mengatakan pihaknya menyerang 250 sasaran
di Gaza, termasuk tempat penyimpanan senjata, terowongan serangan, lokasi
peluncuran roket dan fasilitas produksinya. Militer Israel juga mengerahkan
tank-tank dan pasukan infantri ke perbatasan Gaza, dan membuat brigade lain
siaga. DITULIS OLEH :ISKANDAR.I.RUBEN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TERIMAKASIH ANDA SUDAH BERKUNJUNG